Berkorban

Hari ini saya sangat kesal. Mengapa? Mungkin akan lebih jelas bila saya jelaskan dari awal. Saya dan kelas saya mendapat tugas dari guru komputer saya. Nama guru komputer saya adalah Gabriel Deeto, tapi lebih baik saya tulis Pak Dito. Tugas dari Pak Dito adalah membuat step by step cara membuat akun Gmail dengan bahasa Inggris. Lalu dikirimkan ke email Pak Dito. Tugas ini diberikan pada tanggal 6 September dan deadline tugas ini adalah jam 10 malam tanggal 12 September. Alamat email Pak Dito diberi tahukan ke kelas saya pada Selasa tanggal 11 September. Walau kedengarannya tugas itu tidak terlalu sulit, Pak Dito ingin kita melakukan ini:
- Mengirim email dengan nama akun email yang bertuliskan nama murid masing-masing
- Harus membuat Gmail dan memakai bahasa Inggris
- Printscreen step by step dibuat terpisah dan dimasukkan ke Microsoft Word
- Step by step dituliskan di tempat penulisan email dan file printscreen di attachment saat dikirim
- Khusus untuk saya harus hari Selas atau rahasia saya akan dibongkar pada 1 angkatan (Mengapa???!!!!!)

Bila dikerjakan sesuai jadwal maka seharusnya pada hari Sabtu dan Minggu bisa menyelesaikan tugas ini dan hari Selasa atau Rabu bisa mengirim dan konfirmasi pada Pak Dito. Gampang, kan? Sebelumnya mari saya jelaskan tentang Pak Dito. Ini gambarnya :


Bagaimana? Lumayan? Saya juga berpikir demikian (jangan dianggap pribadi pak). Tapi guru komputer inilah yang membuat saya membuat blog, untuk nilai. Tapi, guru ini walau kelihatannya gaul, saat marah sangat, apa ya? Menakutkan (sekali lagi jangan dianggap pribadi pak) . Bila ada tugas dari Pak Dito, satu kelas bila ada yang tidak mengerjakan akan kena marah. Nah, kembali pada tugas tadi, saat malam 12 September, saya sms Pak Dito tentang tugas kelas saya. Saya bertanya, "Pak, gimana tugas kelas 9.3?" dan ini jawabannnya, "Waktu sudah lewat jam 10:00, 4 orang belum mengumpulkan, 2 orang salah. Besok, siap2 aja saya marah." dan ini respon saya (dalam hati) "AAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"

Pada esoknya, kelas saya dimarahi. Masalahnya hanya satu. Ada anak bernama Kevin, ia duduk barisan kedua dari depan saat Pak Dito menjelaskan tugas. Hebatnya, Kevin melakukan ;
- Cara membuat Yahoo!Mail
- Dengan Bahasa Indonesia
Dan yang lebih parah, Kevin adalah anak yang sudah dicap oleh para guru sebagai negatif. Lalu, Kevin diceramahi Pak Dito dan akhirnya satu kelas kecuali Kevin diberi ulangan mendadak tentang bahan yang dipelajari secara samar-samar (dianggap kurang penting karena kemungkinan tidak keluar dalam ulangan biasa dan seharusnya pengetahuan umum tapi butuh dipelajari/dihafalkan) dan bahan yang belum dipelajari. Lah, kok jadi begitu? Karena kesalahan satu orang membahayakan satu kelas (moto Pak Dito). Sedaangkan Kevin diberi 3 nilai 100 dan UTSnya tidak perlu remedial. Entah kenapa, tapi Pak Dito telah memutuskan? Apa yang bisa kulakukan?

Aslinya, penjelasan panjang lebar itu tidak terlalu penting. Yang saya ingin bahas adalah orang ini, Kevin.

Dia telah membuat masalah di kelas. Saat istirahat satu kelas memarahinya habis-habisan. Teman saya ada yang menangis saat memarahinya. Sedangkan saya? Saya marahi habis-habisan dia. Beberapa mungkin memaafkan, tapi saya tidak. Masalahnya, saya 3 tahun sekelas dengannya tapi dia selalu begini. Tidak berubah. Entah kenapa, dia tersenyum dan tertawa setelah dia dimarahi dan tidak sadar perbuatannya. Anak ini ingin sekali disuruh duduk, diikat lalu meneriakinya habis-habisan, lalu apa hasilnya? Muka nyolot dan tertawa seakan dia baru dipuji.

Anak ini entah kenapa tidak berkorban waktu dan tenaga demi tugasnya sebagai murid. Aku sih tidak peduli, tapi ini sudah kelewatan. Karena dia, usahaku sia-sia. Nilai komputerku akan menurun. Mengapa? Karena dia kelasku tidak diberi bahan UTS, hanya bab 1-7, tanpa penjelasan. Bila Kevin membaca, tolong demi apapun, berubah. Kamu kelas 9, berkorbanlah demi kami, bukan, demi dirimu. Tolong. Saya akan membantu, tapi tidak ada gunanya bila kamu tidak berubah.

Apa itu berkorban? Merelakan sesuatu yang dianggap kurang penting bagi orang lain untuk sesuatu yang dianggap lebih penting untuk orang lain. Apa manfaatnya? Banyak. Orang-orang akan menghargai anda dan akhirnya mereka akan mempercayaimu. Berkorban sangatlah penting, karena itu menentukan status dirimu, orang yang peduli atau orang yang kurang peduli. Berkorban adalah salah satu hal yang paling sulit. Mengapa? Karena yang dianggap kurang penting oleh orang lain belum tentu kurang penting bagi dirimu.

Bagaimana dengan dirimu? Apa kau orang yang rela berkorban? Menurutmu orang yang tidak rela berkorban itu apa? Apakah kau akan memaafkan mereka yang tidak peduli pada orang lain? Satu hal "Orang yang membiarkan temannya terkena masalah demi keselamatan dirinya adalah orang yang lebih rendah dari segala sampah di dunia"

This entry was posted in

Leave a Reply